Ribuan masyarakat Mesir mengikuti acara buka puasa bersama di Tahrir Square, Jumat, 12 Juli 2013. Bukan hanya umat Muslim saja yang menghadiri perhelatan itu, pemeluk Kristen pun hadir di sana. Mereka bersama-sama merayakan Jumat pertama di bulan Ramadan.
Tahrir Square adalah tempat penting bagi penduduk Mesir, terutama dalam kegiatan politik. Tahrir Square dipakai sebagai tempat berkumpulnya oposisi Presiden Mursi, pemimpin Mesir yang digulingkan tentara pada 3 Juli 2013. Dan juga sebagai tempat lahirnya pemberontakan penggulingan Presiden Hosni Mubarak pada 2011.
Kali ini, umat Islam dan Kristen Mesir pun tidak hanya berbuka puasa bersama di Tahrir Square. Mereka pun menunjukkan dukungannya akan usaha penggulingan Mursi. Kata seorang peserta buka puasa di Tahrir Square, Fareg Girgis Abdul-Masih, "Kami semua bersaudara, Muslim, Kristen, semuanya bersatu. Dan semoga Tuhan selalu memberikan kebaikan kepada kita."
Di Kairo, puluhan pendukung Mursi menuntut pemulihan kedudukannya. Mereka menyatakan Mursi baru satu tahun menjalankan tugasnya sebagai kepala negara. Penggulingannya melalui kudeta militer dapat mengancam serta menggoyahkan transisi Mesir menuju negara demokrasi.
Sementara menurut kritikus Mesir, Ashraf Ali Hasan, Mursi tidaklah memerintah Mesir dengan demokratis. Bahkan, kebijakannya dianggap non-demokrasi.
"Mursi mengancam Mesir terperosok ke dalam kekacauan politik dan krisis ekonomi,"
Sumber
Artikel Menarik Lainnya :