Startinspiration Belanja online ternyata bukan sekedar mengenai kebutuhan, tapi juga masalah perilaku yang berkaitan dengan psikologis seseorang. Seperti yang terjadi di Beijing, China, baru-baru ini.
Hanya karena belanja di online shop, seorang wanita berusia 20 tahun meninggal dunia. Bagaimana bisa?
Online shopping adalah tren belanjanya era digital saat ini. Semakin banyak orang yang menggunakan fasilitas belanja di internet seiring dengan makin majunya teknologi dan jasa pengiriman barang yang membuat konsumen bisa belanja dengan lebih mudah.
Namun, bila tidak dikendalikan, tindakan ini bisa merenggut jiwa Anda. Contohnya adalah Chang Yanan yang baru-baru ini menggegerkan China dengan kematiannya akibat 'ketagihan belanja di online shop'.
Chang adalah mahasiswi tahun ketiga di China University of Geosciences yang ditemukan meninggal pada pukul 4 pagi, tanggal 18 Juni lalu karena melompat dari lantai 13 asramanya. Ia ditemukan oleh petugas dalam keadaan tak bernyawa lagi dan meninggalkan sebuah note penyesalan pada iPodnya.
Chang menyesal dan malu menghadapi keluarganya karena ia telah membohongi mereka selama ini. Dalam 1 tahun ini ia tak membayar uang pendidikan sebagaimana mestinya dan menggunakan uang tersebut untuk belanja online. Dilaporkan dari wantchinatimes bahwa dia menghabiskan sebanyak 30.000 yuan yang setara dengan Rp 48 jutaan.
Kesemua uang itu ia habiskan rata-rata untuk membeli produk perawatan kulit. Chang menghabiskan uang sebanyak itu dalam jangka waktu dua tahun terakhir. Sepertinya Chang mengalami kecanduan belanja sejak lama.Bahkan, ia pernah meminta uang pada pamannya dengan mengatakan bahwa ia kehilangan uang sekitar Rp 30 jutaan setelah ia lupa mengambil kartu ATM-nya.
Tidak ada informasi mengenai reaksi keluarganya mengenai hal ini. Namun kabarnya, Chang dikremasi pada 27 Juni lalu bersama produk-produk perawatan kecantikan kulit yang ia beli secara online.
Sumber
Artikel Menarik Lainnya :