Tak hanya wanita yang perhatian akan penampilan dan kecantikan kulit wajah. Kaum pria pun mulai banyak yang peduli terhadap penampilan termasuk kesehatan kulitnya. Namun seringkali, produk-produk perawatan kulit untuk wanita, digunakan pula oleh kaum adam.
Padahal produk-produk perawatan kulit wanita belum tentu bekerja maksimal jika diterapkan pada kulit kaum pria. Penting diketahui para pria, bahwa produk perawatan kulit wanita mungkin tidak bekerja dengan baik pada kulit pria yang cenderung lebih tebal. Dan Anda pun perlu tahu alasan ilmiah yang melatarbelakanginya.
Tekstur kulit pria yang lebih tebal dari wanita juga butuh perawatan yang lebih ekstra. Dermatolog Dr Apratim Goel mengatakan hampir 25 persen tekstur kulit pria lebih tebal dari wanita, dan itulah alasan dasar mengapa salep atau krim wanita tidak akan bekerja efektif pada kulit mereka.
"Kegiatan bercukur yang sering dilakukan memicu terjadinya pengelupasan lapisan atas kulit mati setiap hari sehingga. Tapi pengelupasan kulit sehari-hari juga dapat mengekspos lapisan dasar kulit terhadap pencemaran dari di luar. Oleh karena itu,pria harus berhenti bercukur sehari sebelum mereka menjalani prosedur kecantikan seperti wanita.”
Wanita mengalami perubahan hormonal setiap hari, sementara pria tidak. Hal ini pula yang membedakan cara kerja krim perawatan kulit. Siklus haid yang dialami wanita memiliki dampak atau efek pada tekstur kulit mereka. Sementara pria, karena tidak mengalami haid, maka tidak mengalami perubahan tekstur kulit, maka jangan heran jika wanita lebih rentan mengalami jerawat dari pada pria.
"Sejak salep atau krim perawatan wanita diciptakan, pasti sudah mempertimbangkan adanya perubahan hormonal dan tingkat sensitivitas, dan mungkin tidak banyak membantu dalam rezim perawatan kulit pria,” tambah Dr Rashmi Shetty.
Sementara itu, Dermatolog Kosmetik, Dr Abhijit Desai seperti dikutip laman Times of India mengatakan, banyak pria bahkan melakukan prosedur bedah plastik untuk menunjang penampilannya.
“Pria bahkan menjadi pasien yang lebih baik daripada wanita. Ketika mereka merasa cukup puas dengan hasil yang didapat, mereka justru ingin lebih meningkatkan perawatan terhadap kulitnya,” kata Dr Abhijit.
Padahal produk-produk perawatan kulit wanita belum tentu bekerja maksimal jika diterapkan pada kulit kaum pria. Penting diketahui para pria, bahwa produk perawatan kulit wanita mungkin tidak bekerja dengan baik pada kulit pria yang cenderung lebih tebal. Dan Anda pun perlu tahu alasan ilmiah yang melatarbelakanginya.
Tekstur kulit pria yang lebih tebal dari wanita juga butuh perawatan yang lebih ekstra. Dermatolog Dr Apratim Goel mengatakan hampir 25 persen tekstur kulit pria lebih tebal dari wanita, dan itulah alasan dasar mengapa salep atau krim wanita tidak akan bekerja efektif pada kulit mereka.
"Kegiatan bercukur yang sering dilakukan memicu terjadinya pengelupasan lapisan atas kulit mati setiap hari sehingga. Tapi pengelupasan kulit sehari-hari juga dapat mengekspos lapisan dasar kulit terhadap pencemaran dari di luar. Oleh karena itu,pria harus berhenti bercukur sehari sebelum mereka menjalani prosedur kecantikan seperti wanita.”
Wanita mengalami perubahan hormonal setiap hari, sementara pria tidak. Hal ini pula yang membedakan cara kerja krim perawatan kulit. Siklus haid yang dialami wanita memiliki dampak atau efek pada tekstur kulit mereka. Sementara pria, karena tidak mengalami haid, maka tidak mengalami perubahan tekstur kulit, maka jangan heran jika wanita lebih rentan mengalami jerawat dari pada pria.
"Sejak salep atau krim perawatan wanita diciptakan, pasti sudah mempertimbangkan adanya perubahan hormonal dan tingkat sensitivitas, dan mungkin tidak banyak membantu dalam rezim perawatan kulit pria,” tambah Dr Rashmi Shetty.
Sementara itu, Dermatolog Kosmetik, Dr Abhijit Desai seperti dikutip laman Times of India mengatakan, banyak pria bahkan melakukan prosedur bedah plastik untuk menunjang penampilannya.
“Pria bahkan menjadi pasien yang lebih baik daripada wanita. Ketika mereka merasa cukup puas dengan hasil yang didapat, mereka justru ingin lebih meningkatkan perawatan terhadap kulitnya,” kata Dr Abhijit.
Artikel Menarik Lainnya :
Pengetahuan
- Agama Akan "Punah" pada 2041?
- Delapan Makanan Beracun yang Ternyata Kita Makan
- Alasan Bayi di Seluruh Dunia Ucapkan Kata 'Mama'
- 5 Bisnis Yang Bisa Anda Jalankan Selama Ramadan
- Inilah 7 Alasan untuk Pindah Kerja
- 7 Kriteria Pria Yang Membuat Wanita Jatuh Cinta
- 4 Ketakutan Fresh Graduate di Dunia Kerja
- Tahukah Anda Asal Muasal & Penemu Ponsel (HP)?
- Ternyata Handphone Bikin Wajah Jerawatan
- Asal Usul adanya Helm
- 20 Sifat Penghancur Pada Diri Sendiri
- 9 Kelemahan Dosen di Indonesia
- 10 Mobil Selebriti Dunia
- Tentang Kutu Yang Ada Dirambut Manusia
- 7 Cara Sehat Saat Berpuasa.
- Inilah Beberapa Gaya Rambut Funky Zayn Malik (One Direction)
- 10 Tanda Pasangan Anda Selingkuh
- Han Geng Dikonfirmasi Akan Berakting Dalam 'Transformers 4'
- 10 Negara Pencetak Milyader Terbanyak Di Dunia
- Umat Islam dan Kristen di Mesir Buka Puasa Bersama
- Jangan Buang Kulit Pisang, Ada 10 Manfaat
- Inilah 30 Macam Olahan Kurma Di DUNIA.......hhmmm.....
- Kendalikan Nafsu Minum Berlebih Saat Berbuka Puasa
- Tanya Lelaki: Maukah Menerima Kekasih yang Bukan Perawan?
- Puasa Menurut Para Ahli Kedokteran