Saat sistem A/C (air conditioning) mobil dinyalakan dan terdengar suara'ces' panjang, tandanya freon berkurang atau habis. "Bentuk freon itu berupa cairan, tapi di dalam sistem A/C berubah jadi gas lewat proses pengembangan dengan tekanan tinggi. Saat itulah sifat zat kimia tetrafluoroethane yang dikandung menjadi lebih dingin," jelas Hendrik, pemilik bengkel spesialis A/C Vent's.
Tak ada efek buruk ke hardware A/C atau mobil saat freon habis. Sebaliknya, jika freon sampai habis berarti ada kesalahan pada hardware. "Di dalam sistem A/C, freon tak akan pernah habis. Sampai terjadi, berarti ada komponen yang bocor (biasanya pada selang, evaporator, kondensor atau sil-sil)," urai Hendrik.
Untuk menjaga kondisi komponen A/C tahan lama, lakukan pengurasan freon setahun sekali dan usahankan pakai freon asli. Ada beberapa merek freoan seperti Kalton, Klea, Duracool dan banyak lagi.
Selain melakukan perawatan setahun sekali (atau setiap 20.000 km), sisitem A/C juga butuh perawatan prevebtif agar bisa bekerja maksimal dan tahan lama.
Inilah langkah-langkah preventif:
1. Putaran mesin. Jaga rpm tidak terlalu tinggi ( dibawah 4.000 rpm) saat berkendara. Karena komponen A/C tidak diciptakan untuk bergerak dalam putaran tinggi.
2.Matikan A/C. Bila mobil tidak berhenti karena macet (menunggu lebih dari 10 menit), sebaiknya A/C dimatikan. Hal ini berkaitan dengan sifat freon yang punya karakter harus senantiasa bergerak oleh sirkulasi udara.
3.Jangan terlalu lama. Freon akan menguap dan menjadi sifatnya semula (cair) bila lama tidak digunakan. Akibatnya, kapasitas bisa berkurang drastis karena rentan bikin sil-sil sambungan A/C getas.
4. Awas bau tajam. Bau yang menempel di kabin diisap kembali dan menempel di evaporator. Makin lama makin menumpuk dan menyebabkan udara berbau asam dieembus ke kabin.
Sumber:kompas.com
Artikel Menarik Lainnya :