Anggur Merah Sulap Materi Jadi Superkonduktor

Temuan ini dapat membuka peluang terobosan penting pada proses produksi teknologi.
Superkonduktor memiliki perilaku sama seperti logam lainnya, mereka menghantarkan listrik. Namun, saat menghantarkan, ada persyaratannya. Seluruh logam yang menghantarkan listrik, memiliki tahanan terhadap aliran listrik.

Namun, jika temperatur diturunkan, tahanan atau resistance superkonduktor semakin berkurang dan membuat mereka semakin konduktif. Saat mencapai suhu yang sangat rendah, resistance mereka bisa turun hingga nol.

Yoshihiko Takano dan peneliti lain dari National Institute for Materials Science di Jepang sedang dalam proses membuat superkonduktor. Ketika itu, mereka menempatkan senyawa FeTe0.8S0.2 yang terdiri atas besi, tellurium, dan tellurium sulfide. Mereka merendamnya di air panas selama beberapa jam.

Selain di air panas, mereka juga merendam senyawa tersebut dalam air yang dicampur dengan ethanol. Ternyata, penelitian berjalan dengan baik dan mereka memutuskan untuk menggelar pesta syukuran kecil-kecilan.

Di pesta itu mereka menyediakan sake, whisky, shochu, bir, dan berbagai jenis anggur sebagai hidangan.

Suatu ketika, para peneliti memutuskan untuk mencoba merendam senyawa yang mereka uji coba dalam berbagai jenis minuman yang ada untuk mengetahui pengaruhnya jika dibandingkan dengan merendamnya dengan air selama semalaman. Ternyata, hasilnya luar biasa.

Saat material diuji untuk kemampuan superkonduktivitas, diketahui bahwa 15 persen material yang direndam dengan campuran air dan ethanol menjadi superkonduktor. Direndam dengan bir, hampir 40 persen material menjadi superkonduktor. Angkanya melejit menjadi 62,4 persen setelah material yang bersangkutan direndam dalam anggur merah.

“Anggur merah mampu menghadirkan kemampuan hampir empat kali lipat dibandingkan ketika material direndam dalam campuran air dengan ethanol,” kata Takano, seperti dikutip dari Engadget, Jumat 14 Januari 2011.

Takano menyebutkan, efek meringankan yang dihadirkan anggur dan bir saat mengoksidasi ini diperkirakan dapat memegang peranan penting dalam meningkatkan superkonduktivitas.

Temuan ini dapat membuka peluang terobosan penting mulai dari proses produksi perangkat elektronik konsumer sampai transportasi publik, misalnya kereta api listrik.



Sumber:vivanews.com

Artikel Menarik Lainnya :