Jangan Biarkan Ponsel Bekas Jadi Limbah



Jangan abaikan limbah barang-barang elektronika Anda. Ponsel misalnya mengandung bahan-bahan logam yang mungkin bisa mencemari lingkungan jika dibuang begitu saja. Kalaupun tak dibuang, paling-paling, ponsel bekas yang tak terpakai dibiarkan teronggok begitu saja di laci atau sudut rumah lainnya.
Saat ini memang belum banyak yang menyediakan tempat pengumpulan limbah elektronika di Tanah Air seperti di negara lain yang biasa kita lihat di siaran televisi. Mulai Desember 2010 lalu, Bakrie Telecom menjadi operator telekomunikasi yang memelopori program pengumpulan ponsel bekas. 
"Kita jarang menyadari bahwa materi-materi yang terkandung dalam barang-barang tersebut mengandung bahan-bahan metal dan kimia yang berdampak buruk pada lingkungan maupun diri kita dan keluarga kita," ujar Irfandi Firmansyah, Executive Vice President PT Bakrie Telecom Tbk beberapa waktu lalu.
Dalam program ini, Bakrie Telecom menerima ponsel yang sudah tidak terpakai atau telah menjadi barang rongsokan dalam kondisi apa pun, hidup maupun mati. Tidak saja berupa pengumpulan ponsel bekas atau rongsokan, namun juga meliputi charger, baterei ponsel, cangkang kartu RUIM bekas, kartu perdana bekas maupun kartu isi ulang bekas beserta plastiknya.
Masyarakat dapat menyerahkan hape bekas mereka dalam keadaan & merek apapun di gerai Esia yang sementara berlaku di Jakarta & Bogor. Terdapat 8 gerai Esia yang siap menerima penyerahan ponsel bekas tersebut, meliputi Gerai Esia di Wisma Bakrie, Gerai ITC Roxy Mas, Gerai ITC Fatmawati, Gerai ITC Cempaka Mas, Gerai Margonda Depok, Gerai Bekasi di kompleks kalimalang komersial center, Gerai WTC Matahari Serpong dan Gerai di Jalan Padjajaran no. 41 Bogor.
Semua hape bekas yang terkumpul akan di daur ulang bekerja sama dengan DGE (Dian Graha Elektrika) sebagai representative service center Huawei di Indonesia. Siapa saja yang berpartisipasi dalam mengurangi limbah ini diganjar diskon Rp 50.000 untuk pembelian Hape Esia & USB Modem AHA.
Program pengumpulan ponsel sebelumnya telah digagas Nokia Indonesia sejak setahun lalu. Melalui program Give and Grow, Nokia Indonesia mengajak masyarakat mengumpulkan ponsel bekas di 98 titik Nokia Care Center di seluruh Indonesia. Hasil program ini akan disumbangkan ke WWF untuk penanaman pohon di DAS Ciliwung.
Sumber:kompas.com

Artikel Menarik Lainnya :