Artis dan juga model panas, mungkin itulah yang sudah terlanjur menjadi cirikhas dari gadis kelahiran Indonesia yang menapaki karir entertainment di negri paman sam ini (Amerika). Artis yang memiliki cita-cita untuk menjadi entertaint terbaik di Amerika ini bahkan mampu dan berani tampil secara allout demi menyandang predikat artis dan entertaint terbaik. Berikut merupakan kisah dari Christina Hadiwijaya dalam menapaki karirnya di hollywood.
Liku-liku Hollywood yang dulu hanya dibaca dan didengarnya kini langsung dialami Christina Hadiwijaya. Termasuk, seputar godaan berbau esek-esek antara pemain dan sutradara maupun produser. Sebuah persaingan dan tantangan klasik di balik gemerlap mimpi Amerika yang ditawarkan Hollywood.
BEBERAPA hari lalu, di televisi kabel CineMax ditayangkan film Married People, Single Sex: Urban Adultery. Di internet atau review film di Amerika, tayangan berdurasi 84 menit tersebut sering disingkat Married People saja. Film itu diberi peringkat rated R, Restricted (dibatasi) untuk usia penonton di atas 18 tahun. Sebab, dalam bagian-bagian film tersebut terkandung bahasa dan isi yang sangat kental berunsur seks. Menjelang tengah malam, TV-TV di Negeri Paman Sam seperti CineMax, Showtime, atau HBO memang sering memutar film-film yang tergolong panas.
Bintang utama Married People produksi Mike Sedan Productions tersebut adalah Christina Hadiwijaya. Nama dan wajahnya memang khas berbau Indonesia. Saya pun segera mengumpulkan informasi, mencari tahu segala hal tentang dia, dan berbicara dengannya.
Married People adalah cerita liku-liku tiga pasangan Asia-Amerika, hitam (black), dan putih (white). Film itu merupakan drama percintaan yang membeberkan soal cemburu, egoisme, matre, dan kegembiraan hubungan badan. Penggarapan produksi Hollywood itu dibikin unik. Misalnya, diselingi wawancara ala film dokumenter.
Namun, yang paling sensasional bukan di situ, melainkan hadirnya aktris asal Indonesia. Bukan semata disebabkan Christina mendapatkan peran utama (lead), tapi juga kenekatannya tampil telanjang bulat. Bagi negeri bebas seperti Amerika, hal itu tak masalah dilakukan sepanjang semua tetek bengek aturan hukum film tersebut dipatuhi.
Ada beberapa adegan Christina yang, saya yakin, 100 persen tak bakal lolos sensor jika dimainkan di Indonesia. Terutama, adegan persebadanannya dengan sang pacar di kamar mandi. Polos total. Dalam bak mandi (bathtub) kecil ukuran dua orang dewasa berjongkok itu, wanita ayu dan pasangannya tersebut berkencan hebat.
Pada adegan lain, Christina yang memerankan tokoh fiksi Allison tersebut begitu genit dan jalang tatkala menggoda serta mempermainkan nafsu lelaki hitam, David. Mereka berpelukan, berciuman, dan saling meraba secara hot sampai akhirnya Allison berhenti. Mengapa disetop? Allison mendadak merasa bersalah karena masuk ke dunia perselingkuhan.
Film Married People yang diproduksi pada 2002 dan kasetnya dipasarkan pada 2003 itu ternyata tergolong populer. Hingga kini, kaset DVD dan VHS-nya beredar luas di AS. Bahkan, di warung maya Amazon.com, film tersebut termasuk yang banyak diminati. Kaset video baru seharga USD 25 sampai yang bekas pakai seharga USD 5 banyak diperdagangkan di warung maya tersebut.
Di internet, film panas itu juga di-review analis, yakni bagus buruknya film tersebut dinilai secara keseluruhan berikut kepiawaian para bintangnya. Saya melihat Christina cukup beruntung dan lumayan karena diberi bintang empat, satu level di bawah kesempurnaan bintang lima. Teman-teman main Christina malah ada yang sekadar dikasih satu bintang.
Yang lebih menarik, berkat Married People itu, Christina masuk dalam jajaran aktris panas Hollywood. Saya menemukan data bahwa Christina menjadi maskotnya film tersebut. Di beberapa situs bayar internet, netter atau pelanggan diharuskan merogoh dolar untuk melihat kemolekan para aktris panas, termasuk Christina.
Dari penelusuran di internet, saya juga mendapatkan website milik dia: Error! Reference source not found.. Website tersebut berisi biografi, riwayat hidup singkat, foto-foto, dan segala hal mengenai karir seni Christina, terutama di Los Angeles, California. Tapi, di situs itu, Anda tidak akan mendapatkan segala hal yang hot seperti yang dicitrakan Married People. Di website itu, yang muncul adalah karakter Christina yang lain, yakni sebagai aktris serius dan penuh idealisme. Foto-foto yang dipajangnya pun serbasopan, anggun, dan intelek. Christina menamatkan kuliah S-1 dan S-2 bisnisnya di Ohio.
Ketika saya mengontak Christina, yang muncul adalah sosok perempuan Indonesia atau tepatnya cewek Jakarta. Bahasanya lepas, gaul, dan sesekali diselingi bahasa Inggris. Tampaknya, dia kurang sreg karena saya main tembak langsung menanyakan keberaniannya berbugil ria di Married People.
Artikel Menarik Lainnya :