Inilah Obat Yang Memiliki Efek Samping Peminumnya ingin Bunuh Diri

img
Punya tubuh gemuk memang rentan kena penyakit, namun diet dengan obat-obatan juga tidak lebih sehat. Salah satu obat diet yang dijual di internet dilaporkan telah membuat ribuan pemakainya jadi susah menahan keinginan untuk bunuh diri.

Obat diet yang dijual dengan nama dagang Acomplia ini pertama kali dipasarkan di Inggris pada Juni 2006. Beberapa negara termasuk Amerika Serikat sebenarnya tidak menyetujui penggunaannya, karena diduga efek sampingnya bisa mempengaruhi kejiwaan pasien.

Dugaan itu tidak meleset, karena hingga saat ini di Inggris tercatat ada sekitar 1.300 keluhan terkait efek samping obat buatan Sanofi Aventis tersebut. Efek samping tersebut umumnya berupa depresi dan bahkan sebagian besar pasien mengalami keinginan kuat untuk bunuh diri.

Salah satu pasien yang mengeluhkan efek samping tersebut adalah Robert Johnson, mantan pegawai negeri di Kementerian Pertahanan Inggris. Sejak minum Acomplia pada Februari 2008, ia sering depresi dan akhirnya menjadi tidak produktif lalu dipecat dari tempatnya bekerja.

"Sejak saat itu saya selalu dibayangi oleh pikiran-pikiran yang mengatakan bahwa kematian adalah jalan terbaik bagi saya," ungkap pria 50 tahun yang memiliki 3 anak tersebut, seperti dikutip dari Dailymail, Senin (22/8/2011).

Karena banyak keluhan yang masuk, pemerintah Inggris sebenarnya telah melakukan penarikan terhadap Acomplia sejak Januari 2009. Namun obat itu masih bisa dibeli lewat intrernet dan hingga Mei 2011 tercatat masih ada sekitar 2.885 pasien baru yang mengeluhkan efek sampingnya.

Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency melaporkan, 7 pasien bahkan sudah tewas akibat efek samping obat ini. Salah satu pasien yang mengonsumsi Acomplia dipastikan tewas karena bunuh diri, meski tidak ada cukup bukti bahwa obat tersebut menjadi satu-satunya pemicu.

Salah satu lembaga perlindungan konsumen di Inggris, Leigh Day berniat mengajukan gugatan hukum terkait banyaknya kerugian matrial dan non material yang dialami pasien. Nilai gugatan yang diajukan tidak tanggung-tanggung, yakni 300.000 poundsterling atau sekitar Rp 4,2 miliar.

"Kami belum akan memberikan komentar apapun pada saat ini," ungkap salah seorang juru bicara Sanofi Aventis yang tidak disebutkan namanya, ketika mengomentari nilai gugatan yang begitu besar tersebut.


Artikel Menarik Lainnya :